07/03/14

Mencoba bangun beranjak
Tapi kembali terinjak-injak
Aku berasal dari kaum minoritas
Penuh pengharapan dan ironi

Aku hanya ingin memaparkan lakon kritis

Layaknya negara yang mendiktatorkan asas demokratis
Keadilan, perikemanusiaan
Nyatanya...
Hanya kumpulan kata yang kopong
Pikirlah
Masih banyak tikus bedebah
Keledai yang malang
di tanah yang terbilang kaya ini

Betapa memuakkannya

Lebih baik membuat negara sendiri
Negara yang penuh empati
Berprinsip kuat dan percaya diri
Ya, negara dalam hati.


Tulisan ini ditujukan kepada kaum bawahan dan minoritas yang hak dan aksinya dibatasi. 
Jangan cemas, kamu nggak sendiri.

03/03/14

Bagai garis-garis yang terbengkalai
Terpecah-belah tak karuan
Kemilau cahaya putih
Selalu indah
Seketika tertusuk paku-paku hitam

Mereka...

Bayi yang melupakan ibunya
Sang pintar yang lupa akan gurunya
Insan yang tak patuh pada Tuhan-nya!

Ya, bagaimana bisa?

Darimana datangnya
Bisikan-bisikan yang meracuni
Hati sanubari ciptaan-Nya ini
Hingga meraup selebih-lebihnya
Materi duniawi
Tapi satu waktu juga
Meremukkan harapan hati-hati suci

Saat sekarang ini, atau nanti

Ingatlah segala ini-itu
Semua-muanya milik kamu
Titipan, pemberian Tuhan-mu
Hingga kau tak lagi menginjak bumi